LUWU— JBN NEWS - Dugaan praktik permainan dalam penyaluran Bahan Bakar Minyak ( BBM* ) bersubsidi jenis solar ,kembali mencuat di Stasiun pengisian bahan bakar umum, SPBU Lare ,lare, Kabupaten Luwu. Provinsi Sulawesi selatan ,Informasi yang dihimpun dari narasumber terpercaya, menyebutkan bahwa pihak SPBU Lare-Lare, diduga Keras bersekongkol dengan aparat penegak hukum ( APH ) Dalam wilayah hukum Polres Luwu, Polda Sulawesi selatan, dalam penguasaan distribusi solar subsidi jenis solar , yang berasal dari Depot Pertamina Luwu.Senin 20/10/25
Setiap harinya, SPBU Lare , Lare , disebut menerima jatah sekitar , 8 ton /8 ribu liter ( delapan ton ) *solar subsidi dari depot Pertamina setempat.dalam setiap harinya , Namun, kuota tersebut tidak sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat atau kendaraan umum sebagaimana mestinya.ungkap .Narasumber,Senin 20/10/25
Menurut narasumber yang enggan disebutkan namanya demi alasan keamanan, sebagian besar solar tersebut justru dikuasai oleh sejumlah pihak tertentu, antara lain *Bapak Paat,* yang disebut-sebut mendapat jatah dari pengawas *SPBU* ,yaitu *ibu* *Tenri* , sebanyak *tiga* *ton perhari ,Bapak Paat ini ,memiliki pengaruh besar dalam pengaturan distribusi BBM di lokasi .spbu lare lare tersebut ,Selain itu, Atas Nama Herdin juga ,ikut disebut sebut Namanya mendapatkan jatah sekitar dua ton* *2 ton* *per hari,nya* sehingga total yang dikuasai kelompok ini mencapai sekitar 5 ton ( *lima ton )* *jadi tinggal 3* *ton* , ini yang tinggal 3 tiga ton yang tersisa kan dari *bapak paat dan Herdin,dan atas nama , cunu* ,*tinggal itu yang di bagi bagi para pelangsir kecil kecilan ,yang biasa mendapatkan paling banyak dua jerigen ,atau tiga jerigen yang begitu rela menunggu dari malam hingga pagi - pagi - hingga malam lagi kembali yang cuman mendapatkan hanya sebatas dua hingga tiga jerigen yang rela menunggu di bawah terik panasnya matahari , sampai habis dan ludes di makan para orang orang yang serakah ini ., yang terduga memperkaya diri sendiri ,lewat jalur ,BBM bersubsidi jenis solar kini di sulap menjadi BBm industri jenis solar industri ,,yang di muat lalu di angkut naik mobil tangky, yang berlogo perusahaan , BBM industri atau non subsidi ,di jadikan sebagai kedok penyamaran dalam perjalanan menuju pabrik / smelter ,atau industri ,juga pihak ke polisian .ber pura pura juga tidak mengetahuinya ,dalam bisnis gelap ini di kab Luwu SPBU lare,lare ,ketika sedang dalam terciduk dalam pemuatan atau pengisian dari Tando ,dan jerigen ,di sedot naik di mobil tangky perusahaan yang berlogo BBM industri berwarna biru putih ,dalam jeda,atau selang dua hingga tiga hari yang di kumpulkan sampai cukup dalam satu mobil tangky yang berkapasitas ,bervariasi ukuran nya ,.,apakah ini *bapak Kapolres Luwu ,dan kasat reskrim polres* *luwu* , *wilayah hukum polda sulawesi selatan ,.provinsi Sulawesi selatan .tidak tau menahu dalam kegiatan setiap harinya ,yang berada di SPBU lare lare .kab Luwu . setiap hari.tegasnya Narasumber - .Senin..20/10/25*
Tak berhenti di situ, Atas *Cunu* , yang berperan sebagai pengawas di *SPBU ,Suli–Larompong* *kab, luwu, juga Ikut bermain ,dan di libatkan masuk oleh pengawas *SPBU* *lare,lare,* Yaitu . *Ibu Tenri,* sebagai Pengawas SPBU* ,yang datang dari *suli - larompong* ini atas Nama *Cunu* yang akrap di sapa setiap harinya .,juga sudah mulai ikut bermain di *SPBU* *lare lare ,dikabarkan mendapat jatah tertentu melalui Ibu Tenri sebagai pengawas di SPBU* *Lare-Lare.* Praktik semacam ini dinilai sangat merugikan masyarakat, karena jatah BBM bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi kendaraan umum justru dikuasai oleh individu-individu tertentu demi memperkaya diri sendiri. Ungkap Narasumber.senin. 20/10/25
Warga berharap agar pihak APH (Aparat Penegak Hukum), baik dari Polres Luwu maupun Polda Sulsel, segera menindak lanjuti dugaan penyimpangan ini dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu. ( Tim Redaksi.)