JBN NEWS ■ Insiden puluhan prajurit TNI Kodim 1415 Selayar mendatangi Mapolres Kepulauan Selayar pada Sabtu malam (23/8/2025) disebut diduga dipicu kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan seorang anggota polisi, Aipda Muh. Tahir.
Tak hanya soal tabrakan, sikap arogan Aipda Muh. Tahir setelah kejadian diduga turut memicu kemarahan keluarga korban hingga membuat hubungan dua institusi sempat menegang.
Usai Tabrak Warga, Polisi Ajak Berkelahi
Kecelakaan terjadi pada Selasa, 12 Agustus 2025 di Jalan Pahlawan, Kelurahan Benteng, ketika mobil Honda Brio merah DD 1234 HB yang dikemudikan Aipda Muh. Tahir bertabrakan dengan motor Honda Scoopy DD 2363 JD. Korban, Sitti Hadijah (59), mengalami luka serius, termasuk robekan di wajah dan kaki, bahkan harus kehilangan tiga jari kakinya akibat amputasi.
Menurut keterangan keluarga, bukannya menunjukkan empati, Aipda Muh. Tahir justru bersikap kasar. Di IGD RSUD KH. Hayyung, ia diduga sempat menantang keluarga korban berkelahi.
" Saya bertanya, apakah bapak yang menabrak? Tiba-tiba dia marah dan bilang, kenapa, kamu mau berkelahi, mau baku tikam?," ungkap Husni Thamrin, salah satu keluarga korban, Senin, 25 Agustus 2025.
Husni menyebut keributan itu akhirnya dilerai oleh seorang mantan kepala desa dan pegawai rumah sakit.
Laporan Polisi Dinilai Janggal
Keluarga korban juga menyoroti isi laporan polisi bernomor LP/A/35/VII/2025/SPKT.Satlantas/Polres Kepulauan Selayar/Polda Sulsel, yang menyebut korban hanya mengalami luka ringan dan kerugian material.
"Padahal kenyataannya sangat parah. Sampai harus amputasi tiga jari kakinya," tegas Husni.
Tawaran Damai Ditolak
Ketegangan makin memuncak ketika Kanit Laka Satlantas Polres Selayar, Aipda Paisall, mendatangi rumah korban pada Sabtu, 23 Agustus 2025. Ia menawarkan uang ganti rugi biaya pengobatan.
Namun tawaran itu ditolak. “Jumlahnya tidak sebanding dengan penderitaan korban. Malah ada pernyataan kalau tidak menerima uang damai, kasus akan dilimpahkan ke Polda Sulsel dan kami tidak akan dapat apa-apa,” kata Husni.
TNI Geruduk Polres, Tembakan Pecah
Situasi ini yang kemudian memicu puluhan prajurit Kodim 1415 Selayar mendatangi Mapolres pada Sabtu malam. Mereka mendesak agar Aipda Muh. Tahir segera ditahan. Dalam insiden itu, salah seorang prajurit sempat melepaskan tembakan ke udara hingga mengenai atap kantor Polres dan membuat bocor.
Kasi Humas Polres Selayar, Aipda Suardi Alimuddin, membenarkan insiden tersebut.
"Aipda MT sudah ditahan oleh Unit Laka dan diproses Propam. Malam itu Kapolres dan Dandim langsung bertemu untuk menenangkan situasi," ujarnya.
Dandim 1415 Selayar disebut telah meminta maaf kepada Kapolres serta berjanji menindak anggotanya yang melepaskan tembakan. Dalam waktu dekat, Polres dan Kodim akan menggelar silaturahmi bersama jajaran pimpinan.
Kini, kondisi di Selayar dipastikan aman dan kondusif. Namun, keluarga korban tetap menuntut proses hukum yang transparan dan adil terhadap Aipda Muh. Tahir.(Tim)