Oksigen Langka, Polisi di Majalengka Ciptakan Alat Bantu Pernapasan Untuk Pasien Covid-19

JBN.co.id
Selasa, 06 Juli 2021 | 09:27 WIB Last Updated 2021-07-06T02:27:14Z

JBN NEWS ■ Seiring melonjaknya kasus Covid 19, warga mulai kesulitan mendapatkan oksigen. Kondisi terjepit itu, menjadi inspirasi bagi seorang polisi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Agus Romy sukses menghadirkan alat bantu pernafasan bagi warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid 19 dan menjalani isolasi mandiri. Keberhasilan anggota Polri yang bertugas di Polsek Talaga, Polres Majalengka itu pun berawal dari keterdesakan yang dialami keluarganya.

Kepada MNC, anggota Polri berpangkat AKP itu menceritakan, alat bantu pernafasan buatannya berawal saat keluarganya dinyatakan positif covid 19. Dalam waktu bersamaan, dirinya mengalami kesulitan untuk mencari oksigen.

“Awalnya saat ibu dan anak saya positif Covid 19 kemudian saat itu saya kehabisan oksigen. Saya dapat oksigen, tapi untuk isi ulang habis. Saya kebingungan, sampai menangis, seakan saya putus asa,” katanya, pada Senin (5/7/2021).

Penemuan alat bantu pernafasan sendiri dilakukannya ‘secara tidak sengaja. Aerator yang ada di kolam ikan, menjadi awal dari kebahagiaan Agus, di tengah kesedihan lantaran anak dan ibunya berstatus positif dan sulit mendapat oksigen.


“Saya lihat kolam ikan yang pakai Aerator itu dan saya rasa Aerator itu mengeluarkan udara, 02. Kemudian berinisiatif, liat-liat literatur di internet, liat juga bahayanya. Saya pertimbangkan. Maka dari itu saya pakai air untuk memfilter kalau ada debu atau apa yang keluar dari aerator. Dari sanalah akhirnya saya bikin alat bantu ini,” kata Agus.

Kini, ‘karya’ temuannya tidak hanya bermanfaat bagi keluarganya saja. Tidak sedikit warga di Kecamatan Talaga yang juga merasakan manfaat buah karya dari sang polisi itu. “Banyak yang minta saran, jadi saya berbagi ilmu saja. Memang bukan medis, tapi saya punya pengalaman yang saya alami sendiri,” ujar dia.

Untuk membuat alat bantu pernapasan sederhana itu, jelas dia, tidak membutuhkan modal yang banyak. Pasalnya, beberapa barang bisa menggunakan ‘limbah,’ yang ada di rumah. Modal yang dibutuhkan untuk membuat alat pernapasan itu di antaranya untuk membeli Aerator dan Selang. 

“Selang beli 1 meter Rp5 rebu. Botol bisa menggunakan bekas air mineral,” jelas dia.

Sementara, botol air mineral untuk alat bantu pernafasan buatan Agus itu terdapat dua lubang. Satu lubang untuk selang yang menyambung ke aerator dan satu lubang lagi untuk selang yang disambungkan ke hidung. Untuk selang yang disambungkan ke Aerator, dibiarkan masuk ke dalam air. Adapun satu selang lagi, meskipun masuk ke dalam botol, tetapi tidak masuk ke dalam air. (WP)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Oksigen Langka, Polisi di Majalengka Ciptakan Alat Bantu Pernapasan Untuk Pasien Covid-19

Trending Now

Iklan