Tirta Mulia Pemalang - KPH Banyumas Sepakat Selesaikan Krisis Air di Belik dan Pulosari

JBN.co.id
Senin, 30 Agustus 2021 | 23:35 WIB Last Updated 2021-08-30T16:35:27Z

JBN NEWS ■ Sudah menjadi kebiasaan turun temurun, setiap musim kemarau, sebagian besar wilayah di Kecamatan Pulosari dan Belik, Pemalang terjadi krisis air.

Hal ini lantaran dua wilayah kecamatan paling tinggi tersebut, tidak memiliki sumber mata air yang mampu mencukupi kebutuhan air ke warga.

Oleh sebab itu, penduduk setempat, memanfaatkan air hujan sebagai pemenuhan kebutuhan air rumah tangga, pertanian, peternakan dan sektor usaha lainnya.

Sebagian warga bahkan menganggap wajib hukumnya, memiliki kolam dan penampung air. Warga beralasan agar ketersediaan air di saat musim penghujan bisa tercukupi dan juga sebagai cadangan saat memasuki awal kemarau.

Peliknya problem air di  wilayah ini juga mendapat perhatian dari pemerintah daerah dan pusat.

Konon, pemerintah pusat pernah menyetujui program ketercukupan air di wilayah ini.( Orde Baru).

Pada saat itu, "Tuk Sipendok" yang keberadaannya di Hutan Gunung Slamet bagian Utara (wilayah kabupaten Tegal) akan di bangun instalasi, agar bisa mengatasi krisis air di wilayah Pulosari dan sekitarnya.

Namun program tersebut kandas tergerus oleh hingar-bingar reformasi.

Setelah berbagai tahapan dalam proses panjang yang telah di lalui oleh pihak terkait, tanggal 19 Agustus 2021 lalu, Slamet Effendy Dirut Perusda Tirta Mulya sebagai pihak Pemalang bersama kepala KPH  Administrator Banyumas Timur  Cecep Hermawan sebagai pihak Purbalingga, telah menandatangani  MOU pemenuhan air baku untuk wilayah kecamatan Pulosari dan kecamatan Belik, melalui pembiayaan APBN 2022 yang berlangsung di kantor  Perusda Tirta Mulya Kabupaten Pemalang.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Pemalang beserta  M.Arifin (Sekda).

Dalam sambutannya, orang nomor satu di kabupaten ini, mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada kepala KPH  Banyumas Timur beserta jajarannya, yang telah menandatangani Nota kerjasama tersebut.

Mukti Agung Wibowo menyarankan, agar Perusda Tirta Mulya giat menjalin kerjasama dengan pihak manapun, agar kebutuhan air bersih di Kabupaten Pemalang bisa tercukupi. 

Sementara Dirut Perusda Tirta Mulya menceritakan bahwa, dalam rangka mempercepat menyelesaikan kerawanan air di dua kecamatan tersebut. pihaknya di daulat oleh Kepala Daerah agar meningkatkan intensitas komunikasi dengan  pihak penyedia Anggaran (APBN), Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan  KPH Banyumas Timur.

Sehingga, menurutnya, upaya ini menghasilkan beberapa perkembangan yang baik, salah satunya adalah penanda tanganan nota kesepakatan antar Daerah.

Kabar ihwal MoU tersebut rupanya cepat merebak di Belik dan Pulosari. Sejumlah warga Pulosari mengaku lega dengan hasil kerja yang telah di perjuangkan oleh pemerintah.
Terlebih keduanya (Purbalingga dan Pemalang) sudah Teken kontrak. "Semoga tidak ada kendala dalam pelaksanaan proyek besar ini," ujar mereka.

Kepada JBN NEWS, seorang warga Desa Gombong mengatakan, bahwa sudah seharusnya  terobosan baru di tempuh oleh pemerintah karena merupakan tanggung jawabnya.

Petani sayur ini menambahkan, "setiap musim kering atau kemarau penduduk di wilayah itu harus mengeluarkan biaya cukup besar untuk membeli air," ungkap Darsito, pada Senin (30/8).

■  Himawan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tirta Mulia Pemalang - KPH Banyumas Sepakat Selesaikan Krisis Air di Belik dan Pulosari

Trending Now

Iklan