Kampung Kasur Pasir, Keindahan Wisata Alam yang Memukau

JBN.co.id
Senin, 18 Mei 2020 | 12:33 WIB Last Updated 2020-05-18T05:33:54Z

JBN NEWS ■ Selain memiliki warisan budaya dan keindahan alam yang memukau, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, juga memiliki adat atau kebiasaan yang sangat unik.

Salah satu kebiasaan unik turun temurun dari zaman dahulu hingga sekarang itu adalah Kampung Kasur Pasir. Kampung Pasir ini berlokasi di tiga Desa bagian timur daya kota Sumenep, yakni di Desa Legung Barat, Desa Legung Timur dan Desa Dependa, Kecamatan Batang-Batang.

Butiran pasir putih bak mutiara yang diambil masyarakat pesisir itu diambil dari sekitar pantai Lombang yang akrab dengan pohon Cemara udangnya yang khas itu pasirnya tidak lengket meski kulit atau tubuh kita dalam keadaan basah.

Kemudian Butiran pasir yang bagaikan kristal pasir yang sangat halus, bersih mengkilap, dan memiliki warna putih gading oleh masyarakat setempat butiran kristal pasir itu diayak dulu untuk memastikan tidak ada batu atau benda lainnya yang berbahaya sebelum pasir itu digunakan sebagai kasur pasir atau sarana lainnya.

Kampung Pasir di Kabupaten paling ujung pulau Madura itu menjadi terkenal lantaran memiliki kebiasaan unik yang tidak ada duanya. Warga ditiga Desa itu menjadi Pasir sebagai Kasur bahkan dijadikan tempat santai disetiap sudut rumahnya bersama keluarga dan sanak tetangga.

Uniknya lagi, masyarakat kampung Pasir di pesisir pantai lombang itu selain menggunakan sebagai kasur pasir dan tempat bersantai keluarga. Mereka juga menjadikan butiran kristal pasir itu sebagai tempat bermain anak-anak dan sara untuk tempat menyambut tamu atau pengunjung dari luar kota bahkan luar negeri.

Menariknya lagi, biasanya orang ingin tidur enak pasti mencari ruangan sejuk dengan ditemani kasur dan bantal yang empuk. Namun tidak bagi masyarakat pesisir di tiga Desa tersebut, mereka merasakan kenikmatan tidurnya diatas hamparan pasir yang sudah menjadi tradisi dan merupakan kewajiban disetiap rumah memiliki kasur Pasir didalamnya.

Maka tidak heran jika warga tiga desa tersebut setiap harinya tidur dan bersantai diatas hamparan pasir. Bagi mereka bukan hal yang aneh bila setiap mata anda memandang ada orang-orang sedang duduk-duduk atau tiduran diatas pasir.

Apalagi pada suasana malam hari, masyarakat pesisir sekitar pantai lombang itu nampaknya sangat bahagia bersantai melepas letih setelah seharian bekerja bersama sanak keluarga dan tetangga, anak-anak maupun para orang tua, berkumpul di halaman rumah mereka, bersenda atau bercengkrama menikmati suasana malam, apalagi saat terbitnya bulan purnama.

Bahkan kebiasaan yang sudah menjadi tradisi dan sudah berlangsung ratusan tahun secara turun-temurun hingga ini dinyatakan sebagai sumber kekuatan dan kehidupan warga setempat. Karena rata-rata banyak ibu hamil di Desa itu melahirkan anaknya diatas pasir.

Tidak hanya itu anak di tiga Desa itu mulai dari lahir, bermain, betumbuh, berkembang dan tumbuh Dewasa beralaskan pasir sehingga tidak jarang orang luar yang berkunjung menyebutnya manusia pasir.

Meski di kamar tidur tiap rumah warga yang mayoritas nelayan itu ada ranjang dan kasur empuk. Namun dalam kamar tidurnya pasti ada hamparan pasir. Karena bagi masyarakat tiga desa itu pasir memiliki sejuta manfaat bagi kehidupan mereka, diantaranya; bermanfaat bagi kesehatan tubuh serta mereka merasa lebih nyenyak tidur diatas pasir ketimbang diatas kasur yang empuk.(Ros/Dan/JNN)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kampung Kasur Pasir, Keindahan Wisata Alam yang Memukau

Trending Now

Iklan