JBN NEWS ■ Sejak diangkat sebagai Pjs kepala Desa (Kades) Sassa, Kecamatan Baebunta, kabuapten Luwu Utara, oleh warga dinilai otoriter dan tidak paham tupoksi sebagai pemerintah yakni pelayanan masyarakat.
Pasalnya, sudah banyak masyarakat yang mengeluh dengan sikap Pjs kades Sassa Muhammad Asnur, yang tampak otoriter dan tidak memahami tugas sebagai pejabat pemerintah desa.
Salah satunya, keluhan Andi Rio Saputra, Warga Desa Sassa kepada awak media yang mengatakan bahwa Pjs kades Sassa tidak memahami tugas sebagai pemerintah desa.
"Saya pernah mengurus surat keterangan dari desa sebagai salah satu kelengkapan berkas untuk pengajuan pengambilan pinjaman uang di bank. Saat saya minta kepala desa untuk tanda tangan, pak Desa tidak mau menandatangi surat tersebut," keluh Andi Rio Saputra, Jumat (21/05/2020).
Lucunya, Pjs kades Sassa malah berkata kepada saya. "Saya tidak mau tanda tangan, nanti saya yang ditagih oleh pihak bank"
"Bagaimana bisa pihak bank mau menagih pak desa, sementara pengajuan atas nama dalam pengambilan pinjaman di bank adalah saya sendiri," ucap Andi Rio sambil tertawa.
Ia juga menjelaskan bahwa Sebagai pemerintah, Pjs Kades Sassa harusnya melayani masyarakatnya bukan malah mempersulit masyarakatnya.
"Untuk itu, kami berharap Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani segera mengevaluasi kinerja Pjs kades Sassa," tegas Andi Rio Saputra
Reporter JBN NEWS berupaya mengklarifikasi atas keluhan warga ini, sayangnya hingga berita ini di rilis belum ada konfirmasi dari Pjs kepala Desa Sassa.
■ YP/JBN