JBN NEWS | JAKARTA — Dewan Pengurus Pusat Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP PA GMNI) menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan serta korban jiwa lainnya yang timbul akibat benturan massa di sejumlah daerah.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu (31/8), DPP PA GMNI menegaskan bahwa peristiwa tersebut harus menjadi peringatan serius bagi semua pihak, terutama pemerintah, agar lebih mendengar aspirasi rakyat dan mencari penyelesaian yang adil serta bermartabat.
"Tegakkan keadilan, dengar suara rakyat. Rakyat membutuhkan perlindungan, bukan kekerasan, kesejahteraan, bukan beban kebijakan yang memberatkan," demikian salah satu poin pernyataan DPP PA GMNI.
PA GMNI juga menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto membuka ruang dialog nasional yang lebih luas melalui Musyawarah Nasional Rakyat, sehingga suara mahasiswa, buruh, petani, serta berbagai elemen masyarakat dapat tersampaikan secara sejajar.
Selain itu, organisasi alumni GMNI ini menekankan pentingnya menjaga persatuan dan merawat demokrasi di tengah derasnya arus informasi yang kerap simpang siur.
Mereka mengingatkan masyarakat agar tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum terverifikasi dan mengedepankan semangat gotong royong sebagai kekuatan bangsa.
Dalam pernyataannya, PA GMNI juga menyoroti pentingnya keteladanan para pejabat publik. Elit politik diingatkan agar tidak membuat kebijakan yang membebani rakyat serta menampilkan sikap sederhana, berempati, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat.
"Demokrasi bukan sekadar prosedur politik, tetapi sarana untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegas PA GMNI.
Pernyataan tersebut disampaikan dan ditandatangani langsung oleh Ketua Umum Prof. Dr. Arief Hidayat, S.H., M.S., Sekretaris Jenderal Dr. Abdy Yuhana,SH.MH Dan Ketua Harian Arudji Wahyono serta pengurus lainnya untuk periode 2021–2026. (*)
