JBN NEWS | JAKARTA — Jelang petang, para pendemo mulai bergerak dari sekitar Gedung DPR menuju ke daerah Pejompongan, pada Kamis (27/08/2025).
Pendemo terlihat berhamburan kerumah rumah penduduk saat polisi meluncurkan tembakan gas air mata.
Sebelumnya, ribuan elemen rakyat kecil hari ini bergerak melalui pintu belakang Gedung DPR RI (28/8), menandai kian memanasnya ketegangan politik di ibu kota.
Peserta aksi membawa bendera, poster, dan meneriakkan tuntutan perubahan radikal, sementara flare berasap kuning dan merah menambah atmosfer “perang simbolik” di Senayan.
Sejumlah ruas jalan utama lumpuh, menunjukkan bahwa rakyat tidak lagi mau diam di tengah kebijakan yang menindas.
Percakapan internal kalangan aktivis menyebut aksi ini sebagai “embrio 98 jilid II” sebuah gelombang protes yang siap menuntut keadilan sosial, politik, dan ekonomi.
Seluruh pegawai DPR RI kini dilaporkan menerapkan sistem work from home sebagai langkah antisipasi darurat.
Di sisi lain, analis politik menyoroti perpecahan faksi dalam lembaga negara, sementara rakyat kecil terus menjadi korban di tengah permainan elit politik.
Dalam diskusi publik yang meluas, muncul tuntutan tegas: melawan kapitalis birokrat dan teknokrat yang menikmati krisis negara, korupsi terbuka, BUMN merugi, serta kerusakan lingkungan yang dibiarkan.
Para demonstran menegaskan bahwa perubahan sejati hanya bisa datang dari bawah, ketika rakyat berani menuntut haknya.
Hingga berita ini diturunkan, massa di pintu belakang DPR RI sudah menyusut.(sa/by)
