Pertumbuhan Keuangan Syariah Perlu Penguatan Sinergi Antarlembaga

JBN.co.id
Minggu, 05 Desember 2021 | 15:23 WIB Last Updated 2021-12-05T08:23:11Z



  JBN News -  Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2022 akan mencapai 4,6% hingga 5,5%. Hal ini tidak lepas dari dukungan Pemerintah Indonesia melalui Komite Nasional ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang terus meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah melalui kerja sama dengan beberapa instansi pendukung. Agar ke depan pertumbuhan keuangan syariah semakin meningkat, diperlukan penguatan sinergi antarlembaga tersebut.

“Saya meyakini, sektor ekonomi dan keuangan syariah mampu tumbuh lebih baik di tahun depan. Optimisme ini perlu didukung dengan penguatan sinergi, partisipasi aktif semua pihak, serta terobosan-terobosan kebijakan yang inklusif, terukur, dan berdampak nyata pada masyarakat,” tegas Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin pada diskusi Transmedia Institute yang bertema “Evaluasi Kebijakan Ekonomi Syariah di Indonesia 2021 dan Prospeknya 2022” yang diselenggarakan Transmedia Institute di Auditorium Menara Bank Mega Lt. 3, Kawasan Terpadu CT Corp, Jl. Kapten P. Tendean Kav 12-14A, Jakarta Selatan, Kamis (02/12/21).

Lebih jauh Wapres menuturkan, hasil perkembangan ekonomi dan keuangan syariah saat ini merupakan kontribusi dari kolaborasi antarinstansi yang secara bersama-sama memajukan ekonomi dan keuangan syariah melalui berbagai program.

“Kinerja baik ekonomi dan keuangan syariah Indonesia adalah buah dari sinergi dan kolaborasi intensif banyak pihak, kerja berjamaah, dukungan otoritas, dunia usaha, akademisi, organisasi, tokoh masyarakat, serta insan media yang peranannya tidak kecil,” ucap Wapres.

Menurut Wapres sektor ekonomi dan keuangan syariah menunjukkan kinerja positif di masa pandemi Covid-19, baik dari sektor industri produk halal, industri keuangan syariah, maupun sektor dana sosial syariah.

“Pertumbuhan positif ditunjukkan sektor pertanian, makanan halal, fesyen muslim, dan kosmetik halal. Bank Indonesia per Agustus 2021 mencatat kenaikan transaksi e-commerce industri halal mencapai 20% year on year” papar Wapres.

“Tarif layanan BPJPH nol persen untuk layanan sertifikasi usaha mikro dan kecil, sebagai bentuk penguatan halal assurance system Selain itu, pemerintah terus mengembangkan skema insentif untuk menarik investor dalam operasionalisasi dan pengembangan kawasan industri halal,” tambahnya.

Wapres menambahkan, pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah juga ditopang dengan tercapainya stabilitas penyaluran pembiayaan dan nilai aset dana pihak ketiga, serta fundamental pasar modal syariah dan industri keuangan non-bank yang terjaga baik.

“Menurut data Otoritas Jasa Keuangan, pertumbuhan total aset keuangan syariah sebesar 17,3% year on year dengan nilai lebih dari 1.900 triliun rupiah per September 2021,” ungkapnya.

Selain itu, sambung Wapres, meningkatnya pengumpulan zakat dan wakaf yang didukung melalui penggunaan platform digital turut mengambil peranannya dalam pemulihan ekonomi nasional.

“Pada 2016, zakat, infak, dan sedekah yang terhimpun masih senilai 5 triliun rupiah, maka pada 2020 nilainya mencapai 12,7 triliun rupiah, diprediksi bertambah menjadi 17,3 triliun rupiah pada tahun 2021,” jelas Wapres.

Menutup sambutannya, Wapres optimis dengan potensi besar yang dimiliki, Indonesia dapat menjadi sentra ekonomi syariah dunia yang dijadikan acuan bagi masyarakat muslim dunia.

“Semoga Indonesia bisa menjadi pusat produk halal terbesar dan pusat keuangan syariah dunia. Ini harus kita kembangkan dan itu sangat mungkin karena potensi Indonesia itu sangat besar,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pimpinan Transmedia Institute Didik J. Rachbini menyampaikan tujuan dari diselenggarakan diskusi di Kawasan Terpadu CT Corp ini bermaksud sebagai forum komunikasi untuk memperluas wawasan para jurnalis dalam menghadapi era disrupsi informasi.

“Forum ini untuk memperluas wawasan rekan-rekan jurnalis, menjalin komunikasi secara langsung, mencari solusi, dan memberikan informasi yang tepat di tengah maraknya hoaks,” ungkap Didik.

Turut hadir dalam acara tersebut Pimpinan CT Corp, Chairul Tanjung; jajaran CT Corp, Ishadi SK, Abdul Aziz, dan Syafi’i Antonio; Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohamad Nuh; serta Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar.

Sementara, Wapres didampingi oleh Plt. Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta Staf Khusus Wapres Bambang Widianto, Masduki Baidlowi, dan Lukmanul Hakim (R/Jb)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pertumbuhan Keuangan Syariah Perlu Penguatan Sinergi Antarlembaga

Trending Now

Iklan