Mapak Tanggal, Tradisi Menyambut Bulan 1 Suro Di Bumi Reog

JBN.co.id
Senin, 09 Agustus 2021 | 19:57 WIB Last Updated 2021-08-09T12:57:07Z

JBN NEWS ■ Mapak Tanggal adalah tradisi menyambut bulan 1 Suro atau 1 Muharram (tahun baru Islam). Banyak tradisi yang dilakukan masyarakat Jawa dalam menyambutnya. Salah satunya adalah membuat Takir. 

Takir adalah wadah yang terbuat dari daun pisang dan bagian luar wadah diberi janur. Setelah takir jadi, selanjutnya di isi dengan nasi kuning dan berbagai lauk pauk. Yang tidak bisa ditinggalkan adalah adanya serundeng dalam masakannya.

Takir tidak bisa terpisahkan dalam tradisi Mapak Tanggal. Salah satu tempat yang tetap mempertahankan tradisi ini adalah Mushola Baitul Khirom Mangunan, Dukuh Pilang, Desa Tulung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. 

Masyarakat membawa takir untuk dibawa ke mushola atau masjid. Setelah Sholat Maghrib dilakukan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dengan tujuan memohon keberkahan dari Allah SWT.

“Semoga yang mempunyai hajat Mapak Tanggal atau memperingati Tahun Baru Islam 1443 H mendapatkan keberkahan, manfaat dunia dan akhirat," ucap Bapak Prayitno, salah satu tokoh agama setempat, hari ini.


Masyarakat setiap tahunnya tidak bisa terlepas dari tradisi Mapak Tanggal. Hal ini, sebagai wujud tradisi yang tetap dipertahankan eksistensinya. 

“Mapak Tanggal seperti ini merupakan dari keluarga terdahulu, setiap tahunnya kami peringati dengan membawa takir. Berharap kepada Sang Pencipta semoga tetap diberikan rahmat dan mendapatkan berkah," kata Ibu Misti, salah satu jamaah, pada Senin (09/08/2021).

Tujuan diadakannya Mapak Tanggal adalah untuk menyambut Bulan 1 Suro. Selain itu, untuk Muhasabah atau Intropeksi Diri dan wujud rasa syukur seorang hamba kepada Allah SWT karena dapat dipertemukan Tahun Baru Islam 1443 H.

Reportase: Ahmad Sofyan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Mapak Tanggal, Tradisi Menyambut Bulan 1 Suro Di Bumi Reog

Trending Now

Iklan