Shalat Idul Fitri Berjamaah Tidak Dilakukan, Jika Masih Ada Ancaman Covid-19

JBN.co.id
Selasa, 12 Mei 2020 | 15:21 WIB Last Updated 2020-05-12T08:21:01Z

JBN NEWS ■ Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo memberikan respon terkait adanya keinginan agar tempat ibadah bisa dibuka kembali. Termasuk soal penggunaan untuk Shalat Idulfitri berjamaah di masjid.

Menurut Doni, pihaknya masih mempertimbangkan risiko bahaya yang mungkin muncul akibat Covid-19.

"Menyangkut adanya keinginan membuka tempat ibadah, tadi Pak Wapres mengingatkan peserta rapat bahwa pembukaan tempat ibadah sangat tergantung apakah masih ada bahaya yang mengancam atau tidak," kata dia setelah rapat terbatas dari Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Ia mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo (melalui video konferensi) dengan topik "Evaluasi Pelaksanaan Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)".

Doni menambahkan dalam pertemuan itu dibahas salah satunya mengenai kemungkinan pelonggaran untuk membuka tempat ibadah.

Ia mengatakan jika tidak ada risiko yang berbahaya, maka mungkin saja misalnya shalat dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid.

"Kalau bahaya tidak ada, bisa saja shalat dilakukan. Tapi kalau masih ada ancaman Covid-19, maka shalat Id berjamaah tidak dilakukan," katanya.

Pihaknya secara khusus juga telah mendapat tugas dari Presiden untuk menyusun dan menyiapkan suatu simulasi sehingga fase-fase dalam pemulihan setiap sektor kehidupan dapat berjalan dengan baik.

"Presiden menginstruksikan Gugus Tugas untuk menyiapkan suatu simulasi agar bila akan melonggarkan tahapan harus jelas, setiap fase ada yang dilakukan," kata Doni. (Antara/R-01)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Shalat Idul Fitri Berjamaah Tidak Dilakukan, Jika Masih Ada Ancaman Covid-19

Trending Now

Iklan